Di
dalam "tubuh yang kuat" terdapat "jiwa yang sehat"
Perjalanan
yang panjang yang kita tempuh, pada hari ini melewati sungai, batu, gunung. Sangat
melelahkan sekali tapi kami sangat senang bias bersama dan berkumpul di rihlah
ikhwan kammi komsat banjrbaru, kalsel. Rihlah dan hiking ini dilaksanakan pada
tanggal 25 desember 2013, ke tahura mandiangin , kalsel. Dsna kami bermalam,
dan sangat seru sekali keseruan kammi. Yang ikut ada munir, yadi, ichsan,
wahyu, ismail, iqbal, rasyid. Dll. Tujuan dari rihlah ini agar kammi komsat bjb
tambah solid lagi dan kadernya kuat kuat dalam berdakwah maupun dalam
berorganisasi.
Kata siapa didalam tubuh yang kuat ada
jiwa yang sehat, belum tentu. Coba kita berpikir dengan logis, apa yang membuat
kita merasakan pahit ketika kita makan enak? tentunya tubuh yang sakit, namun
jika kita bersyukur tentunya makanan yang terasa pahit akibat tubuh yang sakit
tadi akan tetap kita makan karena jiwa kita bersyukur. Sebaliknya, coba apa
yang kita rasakan ketika melaksanakan sholat terasa pahit? pasti jiwa sedang
sakit walaupun tubuh dalam kondisi yang fit atau sehat. Nah, coba kita telaah
sejarah kebangkitan indonesia, kita tahu dahulu bangsa Belanda membuat slogan
'Mensana on corpore sano' (Di dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang kuat),
slogan ini ditanamkan di indonesia ketika indonesia dalam keadaan terjajah.
Secara logis, pastinya Belanda memiliki maksud lain dari slogan ini agar kita
memiliki pandangan bahwa. ketika saya berpikir dan mencermati, ternyata Belanda
membuat pola pikir kita agar selalu menomor-satukan (mengutamakan) kesehatan
tubuh dibanding kesehatan jiwa. Inilah yang mendasari kita selalu terbelakang
dan lemah iman, karena kita hanya mementingkan kondisi tubuh ini, tanpa
memperhatikan kondisi jiwa. Coba sekarang kita balik dengan slogan 'Di dalam
jiwa yang sehat terdapat tubuh yang kuat', jadi yang menjadi patokan adalah
jiwa/hati dahulu. Jika jiwa dan hati yang diutamakan, maka akan terjadi sebuah
kondisi dimana kondisi tubuh ini tergantung pada kondisi jiwa dan hati.
Misalkan tubuh kita sedang sakit dan jiwa sedang sehat, maka ketika kita
mengerjakan sholat akan terasa ringan walaupun tubuh ini sedang sakit. Ayo
kawan kita berlogis-logis ria... tapi hati-hati jangan dalam hal beragama, ntar
malah liberal lho... 'Di dalam jiwa yang sehat terdapat tubuh yang kuat'.
Dalam era globalisasi saat ini, masyarakat kita saat ini selalu
mendengungkan selogan “MENSANA IN CORPORE SANO” guna memperbaiki kualitas
sumber daya manusia. “Di dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat”,
begitulah kurang lebih arti semboyan di atas. “BOHONG”, semboyan di atas adalah
kebohongan besar yang dihembuskan sebagai usaha pendangkalan ahlak dan
akidah oleh orang kafir dan orang munafik.
“Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.” (Surat 2. AL BAQARAH - Ayat 10)
“Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.” (Surat 2. AL BAQARAH - Ayat 10)
Logikanya begini apa hubungan antara
kekuatan/kesehatan tubuh yang diperoleh dari olahraga dengan jiwa, jawabannya
adalah tidak ada hubungan sama sekali. Mohon maaf olahraga hanya membuat tubuh
berkeringat dan sedikit terasa bugar secara sementara dan tidak membuat sehat.
Lihat saja banyak atlet lokal maupun internasional yang tiap hari berolah raga
namun kelakuan dan kepribadian mereka rusak dan bejat. Pada masa tua banyak yang
sakit akut ataupun ada atlit yang jadi gila, salah satunya atlet pendaki
gunung. Di Indonesia ada fenomena baru, setiap hari jum’at diadakan senam
pagi di setiap BUMN ataupun instansi yang lain. Dengan dalih supaya pegawai
sehat sehingga memperbaiki kualitas sumber daya manusia. Coba anda lihat acara
tersebut selalu dipimpin oleh instruktur yang memakai pakaian yang ketat dengan
mengumbar aurat wanita. Ditambah lagi dengan goyangan pinggul yang menimbulkan
birahi bagi yang melihatnya.
“Astaghfirullah”, bagaimana mungkin orang yang selalu melihat kemaksiatan dapat memiliki jiwa yang kuat. Sebagai umat islam seharusnya kita mencontoh pada Nabi Muhammad SAW, bagai mana cara beliau agar memiliki jiwa yang kuat. Coba kita perhatikan hadist dibawah ini:
“Astaghfirullah”, bagaimana mungkin orang yang selalu melihat kemaksiatan dapat memiliki jiwa yang kuat. Sebagai umat islam seharusnya kita mencontoh pada Nabi Muhammad SAW, bagai mana cara beliau agar memiliki jiwa yang kuat. Coba kita perhatikan hadist dibawah ini:
“Ketahuilah bahwa di dalam tubuh ada sekerat daging.
Apabila daging itu baik, maka seluruh tubuh itu baik; dan apabila sekerat
daging itu rusak, maka seluruh tubuh itu pun rusak. Ketahuilah, dia itu adalah
Hati.'" (HR.
Bukhori) Hubungan antara Hati, Otak dan Akal.
Hati adalah tempat bersemayamnya akal dan rumah ruh. Akal adalah alat untuk
memahami dan mangetahui baik-buruk dan benar-salah. Sedangkan otak adalah
penyampai data kepada akal. Dengan demikian, yang bisa memahami dalil-dalil
syariát adalah akal. Oleh karena itu kita sebagai seorang muslim seharusnya
selalu memelihara hati dengan cara; selalu beribadah pada allah dan terus
menimbah atau belajar ilmu dinul islam (Tholibul Ilmi) sehingga nutrisi
keimanan akan selalu menjaga hati yang sehat
Kesehatan merupakan nikmat Allah SWT
yang tak terkira yang diberikan kepada hamba-Nya sebagai salah satu tanda kasih
sayangNya demi memenuhi kebutuhan hidup manusia. Jika kondisi fisiknya tidak
sehat, seseorang akan menghadapi hambatan yang lebih banyak dalam melakukan
segenap aktivitas keseharian.Pada jaman modern yang serba cepat dan sibuk ini,
nikmat sehat makin terasa dibutuhkan seiring dengan makin bertambah banyaknya
tugas dan kesibukan seseorang. Agar mampu beribadah dan bekerja dalam kondisi
yang serba sibuk ini, selayaknya seorang muslim memandang penting masaah
kesehatan.Bagi seorang muslim, contoh terbaik dalam menjaga kesehatan adalah
contoh diberikan oleh Rasulullah SAW. Rasulullah sangat jarang mengalami sakit
meskipun mempunyai banyak aktivitas seperti berdakwah, beribadah, dan bahkan
terjun langsung dalam peperangan, serta sering menghadapi hal-hal yang sangat
menekan perasaan. Menurut beberapa sirah, selama hidupnya Rasulullah hanya
sakit dua kali. Yaitu saat menerima wahyu pertama, ketika itu beliau mengalami
ketakutan yang sangat sehingga menimbulkan demam hebat, dan yang satunya lagi
menjelang beliau wafat. Saat itu beliau mengalami sakit yang cukup parah,
hingga akhirnya wafat. Ada pula yang menyebutkan bahwa Rasulullah mengalami
sakit lebih dari dua kali termasuk ketika sakit di tenung oleh seorang Yahudi
dan di racun oleh seorang wanita Yahudi setelah perang Khaibar.
Mengapa
Rasulullah jarang sakit? Pertanyaan yang sangat menarik untuk dikemukakan.
Secara umum, Rasulullah SAW jarang sakit karena mampu mencegah hal-hal yang
berpotensi mendatangkan penyakit. Dengan kata lain, beliau sangat menekankan
aspek pencegahan daripada pengobatan. Banyak ayat-ayat AlQuran dan Sunnah yang
mengemukakan upaya pencegahan penyakit. Dalam shahih Bukhari saja tak kurang
dari 80 hadist yang membicarakan masalah ini. Belum lagi yang tersebar di dalam
kitab Shahih muslim, Sunan Abu Dawud, Tirmidzi, Baihaqi, Ahmad, dan lain-lain.
Ada beberapa kebiasan Rasulullah SAW
yang menjadikan beliau sangat sehat lahir batin, antara lain:
1. Tidur Sehat Ala Rasul
Ajaran
Islam sebagai ajaran yang menyeluruh, memberikan tuntunan disegala sisi
keidupan manusia, tidak terkeculai dalam hal tidur. Sebelum tidur biasakan
membersihkan diri dengan berwudhu’ dan bersiwak (mengosok gigi). Meskipun Cuma
tidur bukan berarti seenaknya saja. Tidurlah dengan pakaian yang pantas, jangan
pakaian yang menyiksa raga seperti ketat dan menyesakan sehinggga mengganggu
ketentraman tidur. Ada baiknya sebelum tidur membersihkan tempat tidur agar
sangat nyaman. Jangan sampai lupa berdoa dan berdzikir. Dengan berdoa dan
berzikir Insya Allah terhindar dari mimpi buruk.
Rasulullah
tidur lebih awal dan bangun lebih awal. Rasulullah selalu mengajak umatnya agar
selalu bangun sebelum waktu subuh serta melaksanakan sholat shubuh di masjid.
Selain mendapat pahala, dengan berjalan ke masjid, kita akan menghirup udara
subuh yang segar dan mengandung oksigen. Karena itu orang yang suka bangun pagi
dan menghirup udara pagi mempunyai paru-paru yang lebih kuat dan sehat.
Disamping itu, udara subuh dapat memperkuat pikiran dan menyehatkan perasaan.
Keuntungan yang akan diperoleh adalah badan sehat, otak cerdas, penghidupan
lapang dan mendapatkan kebaikan di dunia akhirat.
Sebelum tidur dianjurkan untuk
berdoa, sebagaimana Rasulullah mencontoh doa sebelum tidur:
“Dengan namaMu ya Allah, aku hidup
dan aku mati” (HR Bukhari-Muslim).
Kemudian ketika bangun tidur kita
juga dianjurkan untuk berdo’a:
“Segala puji bagi Allah yang telah
menghidupkan kami setelah Ia mematikan kami. Dan kepadaNyakita semua berkumpul”
(HR Bukhari)
Prinsipnya,
cepat tidur dan cepat bangun. Beliau tidur di awal malam dan bagun pada
pertenganhan malam kedua. Biasanya Rasulullah SAW bangun dan bersiwak, lalu
berwudhu dan sholat sampai waktu diizinkan Allah. Beliau tidak pernah tidur
melebihi kebutuhan. Penelitian yang dilakukan di Jepang dan di AS selama enam
tahun dengan responden berusia 30 sampai dengan 120 tahun menyimpulkan bahwa
orang yang biasa tidur lebih dari 8 jam sehari memiliki risiko kematian yang
lebih cepat. Sangat berlawanan dengan mereka yang bisa tidur 6 – 7 jam sehari.
Nah Rasulullah SAW biasa tidur selepas Isya untuk kemudian bangun malam. Jadi
beliau tidur tidak lebih dari 8 jam.
Cara
tidur Rasulullahpun sarat makna. Ibnu Qoyyim, seorang intelektual Islam
berkata: “Barangsiapa yang memperhatikan pola tidur Rasulullah, niscaya ia akan
memahami pola tidur yang benar dan paling bermanfaat untuk badan dan organ
tubuh”. Ibnu qayyim Al Jauziyyah dalam buku Metode Pengobatan Nabi mengungkapkan
bahwa Rasul tidur dengan memiringkan tubuh kearah kanan, sambil berzikir kepada
Allah hingga matanya terasa berat. Tekadang beliau memiringkan badannya
kesebelah kiri sebentar,untuk kemudian kembali ke sebelah kanan. Tidur seperti
ini merupakan tidur paling efisien.
Tiga manfaat yang dapat diambil dari
posisi tidur miring ke kanan, yaitu:
a. Menjaga saluran
pernafasan
Tidur miring mencegah jatuhnya lidah
ke pangkal yang dapat mengganggu saluran pernafasan. Tidur dengan posisi
telentang, mengakibatkan saluran pernafasan terhalang oleh lidah. Yang juga
mengakibatkan seseorang mendengkur. Orang yang mendengkur saat tidur
menyebabkan tubuh kekurangan oksigen. Bahkan terkadang dapat mengakibatkan
terhentinya nafas untuk beberapa detik yang akan membangunkannya dari tidur.
Orang tersebut biasanya akan bangun dengan keadaan pusing karena kurangnya
oksigen yang masuk ke otak. Tentunya ini sangat mengganggu kualitas tidur.
b. Menjaga
kesehatan jantung
Tidur miring ke kanan membuat
jantung tidak tertimpa organ lainnya. Hal ini disebabkan karena posisi jantung
yang lebih condong berada di sebelah kiri. Tidur bertumpu pada sisi kiri
menyebabkan curah jantung yang berlebihan, karena darah yang masuk ke atrium
juga banyak yang disebabkan karena paru-paru kanan berada di atas. Sedangkan
paru-paru kanan mendapatkan pasokan darah yang lebih banyak dari paru-paru
kiri.
c. Menjaga
kesehatan paru-paru
Paru-paru kiri lebih kecil
dibandingkan dengan paru-paru kanan. Jika tidur miring ke sebelah kanan,
jantung akan condong ke sebelah kanan. Hal ini tidak menjadi masalah karena
paru-paru kanan lebih besar. Lain halnya jika bertumpu pada sebelah kiri,
jantung akan menekan paru-paru kiri yang berukuran kecil, tentu ini
sangat tidak baik.
Namun Rasullah juga terkadang miring
ke kiri untuk sementara dan kemudian kembali lagi miring ke kanan.
2. Makan Sehat Ala Rasul
Allah berfirman dalam Al Qur’an
surat Al A’raf ayat 31:
“Hai anak Adam, kenakan pakaianmu
yang indah disetiap memasuki masjid, makan dan minumlah dan janganlah
berlebih-lebihan. Sesungguhnya allah tidak menyukai orang-orang yang
belebih-lebihan.”
Hal senada dapat ditemukan di surat
Al Baqarah 168:
“Hai sekalian manusia makan-makanlah
yang halal lagi baik dariapa yang terdapatdi bumi dan jangan kamu mengikuti
langkah-langkah syaitan, karena syaitan musuh yang nyata bagimu.”
Sesungguhnya pangkal penyakit
kebanyakan bersumber dari makanan. Maka tak heran bila Rasulullah memberi
perhatian besar dalam masalah ini.
Prinsip pertama makanan dan minuman
harus halal dan thoyib (baik). Maksudnya selain masuk kategori halal, maka
makanan dan minuman kaum muslimin harus bersih dan mengandung kandungan gizi
yang cukup.
Prinsip kedua seimbang, sederhana
dan tak berlebihan. Rasulullah mengajarkan untuk makan tidak terlalu kenyang.
Lambung cukup di isis dengan 1/3 makanan. 2/3nya untuk minuman dan udara.
Rasulullah bersaba: “Anak Adam tidak memenuhkan suatu tempat yang lebih jelek
dari perutnya. Cukuplah bagi mereka beberapa suap yang dapat memfungsikan
tubuhnya. Kalau tidak ditemukan jalan lain, maka (ia dapat mengisi perutnya)
dengan sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiganya lagi
untuk pernafasan” (HR Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).
Rasulullah melarang untuk makan lagi
sesudah kenyang. “Kami adalah kaum yang tidak makan sebelummerasa lapar dan
bila kami makan tidak pernah kekenyangan”(HR Bukhari Musim).
Suatu hari, di masa setelah wafatnya
Rasulullah, para sahabat mengunjungi Aisyah ra. Waktu itu daulah islamiyah
sudah sedemikian luas dan makmur. Lalu, sambil menunggu Aisyah ra, para
sahabat, yang sudah menjadi orang-orang kaya, saling bercerita tentang menu
makanan mereka yang meningkat dan bermacam-macam. Aisyah ra, yang mendengar hal
itu tiba-tiba menangis. “Apa yang membuatmu menangis, wahai Bunda?” tanya para
sahabat. Aisyah ra lalu menjawab, “Dahulu Rasulullah tidak pernah mengenyangkan
perutnya dengan dua jenis makanan. Ketika sudah kenyang dengan roti, beliau
tidak akan makan kurma, dan ketika sudah kenyang dengan kurma, beliau tidak
akan makan roti.” Dan penelitian membuktikan bahwa berkumpulnya berjenis-jenis
makanan dalam perut telah melahirkan bermacam-macam penyakit. Maka sebaiknya
jangan gampang tergoda untuk makan lagi, kalau sudah yakin bahwa Anda sudah
kenyang.
Salah satu makanan kegemaran Rasul
adalah madu. Beliau biasa meminum madu yang dicampur air untuk membersihan air
liur dan pencernaan. Rasul bersabda, “Hendaknya kalian menggunakan dua macam
obat, yaitu madu dan Alquran” (HR. Ibnu Majah dan Hakim).Yang selanjutnya,
Rasulullah tidak makan dua jenis makanan panas atau dua jenis makanan yang
dingin secara bersamaan. Beliau juga tidak makan ikan dan daging dalam satu
waktu dan juga tidak langsung tidur setelah makan malam, karena tidak baik bagi
jantung. Beliau juga meminimalisir dalam mengonsumsi daging, sebab terlalu
banyak daging akan berakibat buruk pada persendian dan ginjal. Pesan Umar ra,
“Jangan kau jadikan perutmu sebagai kuburan bagi hewan-hewan ternak!”
Menu harian Rasulullah adalah sbb:
Lepas dari subuh, Rasulullah membuka
menu sarapannya dengan segelas air yang dicampur dengan sesendok madu asli.
Khasiatnya luar biasa. Dalam Al qur’an, kata “syifa”/kesembuhan, yang
dihasilkan oleh madu, diungkapkan dengan isim nakiroh, yang berarti umum,
menyeluruh. Ditinjau dari ilmu kesehatan, madu berfungsi membersihkan lambung,
mengaktifkan usus-usus, menyembuhkan sembelit, wasir, peradangan, serta
menyembuhkan luka bakar.
Masuk waktu dluha, Rasulullah selalu
makan tujuh butir kurma “ajwa”/matang. Sabda beliau, barang siapa yang makan
tujuh butir kurma, maka akan terlindungi dari racun. Dan ini terbukti ketika
seorang wanita Yahudi menaruh racun dalam makanan Rasulullah dalam sebuah
percobaan pembunuhan di perang khaibar, racun yang tertelan oleh beliau
kemudian bisa dinetralisir oleh zat-zat yang terkandung dalam kurma. Bisyir
ibnu al Barra’, salah seorang sahabat yang ikut makan racun tersebut, akhirnya
meninggal. Tetapi Rasulullah selamat. Apa rahasianya? Tujuh butir kurma!
Dalam sebuah penelitian di Mesir,
penyakit kanker ternyata tidak menyebar ke daerah-daerah yang penduduknya
banyak mengonsumsi kurma karena kurma memiliki zat-zat yang bisa mematikan
sel-sel kanker. Maka tidak perlu heran kalau Allah menyuruh Maryam ra, untuk
makan kurma di saat kehamilannya sebab bagus untuk kesehatan janin.
Dahulu, Rasulullah selalu berbuka
puasa dengan segelas susu dan kurma, kemudian sholat maghrib. Kedua jenis
makanan itu kaya dengan glukosa, sehingga langsung menggantikan zat-zat gula
yang kering setelah seharian berpuasa. Glukosa itu sudah cukup mengenyangkan,
sehingga setelah sholat maghrib, tidak akan berlebihan apabila bermaksud untuk
makan lagi.
Menjelang sore hari, menu Rasulullah
selanjutnya adalah cuka dan minyak zaitun. Tentu saja bukan cuma cuka dan
minyak zaitunnya saja, tetapi dikonsumsi dengan makanan pokok, seperti roti
misalnya. Manfaatnya banyak sekali, diantaranya mencegah lemah tulang dan
kepikunan di hari tua, melancarkan sembelit, menurunkan kolesterol, dan
memperlancar pencernaan. Ia juga berfungsi untuk mencegah kanker dan menjaga suhu
tubuh di musim dingin.
Ada kisah menarik sehubungan dengan
buah tin dan zaitun, yang Allah bersumpah dengan keduanya. Dalam Al-quran, kata
“at tin” hanya ada satu kali, sedangkan kata “az zaytun” diulang sampai tujuh
kali. Seorang ahli kemudian melakukan penelitian, yang kesimpulannya, jika
zat-zat yang terkandung dalam tin dan zaitun berkumpul dalam tubuh manusia
dengan perbandingan 1:7, maka akan menghasilkan “ahsni taqwim”, atau tubuh yang
sempurna, sebagaimana tercantum dalam surat at tin. Subhanallah!
Di malam hari, menu utama Rasulullah
adalah sayur-sayuran. Beberapa riwayat mengatakan, beliau selalu mengonsumsi
sana al makki dan sanut. Secara umum sayur-sayuran memiliki kandungan zat dan
fungsi yang sama, yaitu memperkuat daya tahan tubuh dan melindungi dari
serangan penyakit.
Disamping menu wajib di atas, ada
beberapa jenis makanan yang disukai Rasulullah tetapi beliau tidak rutin
mengonsumsinya. Diantaranya tsarid, yaitu campuran antara roti dan daging
dengan kuah air masak (kira-kira seperti bubur ayam). Beliau juga senang makan
buah yaqthin atau labu manis, yang terbukti bisa mencegah penyakit gula.
Kemudian beliau juga senang makan anggur dan hilbah.
Sekarang masuk pada tata cara
mengonsumsinya. Ini tidak kalah pentingnya dengan pemilihan menu. Sebab
setinggi apa pun gizinya, kalau pola konsumsinya tidak teratur, akan buruk juga
akibatnya. Yang paling penting adalah menghindari isrof (berlebihan).
Rasulullah bersabda, “Cukuplah bagi manusia untuk mengonsumsi beberapa suap
makanan saja untuk menegakkan tulang sulbinya (rusuknya).”
Makanlah dengan sikap duduk yang
baik yaitu tegap dan tidak menyandar, karena hal itu lebih baik bagi lambung,
sehingga makanan akan turun dengan sempurna. Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya
aku tidak makan dengan bersandar.”Prinsip ketiga berpuasa. Sebulan dalam
setahun, umat Islam diwajibkan bukan saja dengan mencapai ketaqwaan tetapi juga
ksehatannya dapat terjaga.
“Berpuasalah kamu supaya sehat
tubuhmu” (HR Bukhari)
Puasa akan membawa kita pada
kesehatan yang sangat luar biasa. Secara fisiologis, puasa sangat erat
kaitannya dengan kesehatan tubuh manusia. Saluran pencernaan manusia tempat
menampung dan mencerna makanan, merupakan organ dalam yang terbesar dan
terberat di dalam tubuh manusia. Sistem pencernaan tersebut tidak berhenti
bekerja selama 24 jam dalam sehari. Banyak hasil penelitian modern yang
memaparkan bahwa puasa sangat menyehatkan. Diantaranya, memberikan istirahat
fisiologis menyeluruh bagi sistem pencernaan dan sistem syaraf pusat,
menormalisasi metabolisme tubuh, menurunkan kadar gula darah, mengikis lipid
“jahat” (cholesterol), detoksifikasi (membuang racun dari tubuh), dan lain
sebagainya.
Selain itu, diajarkan juga kepada
kita agar senantiasa berdo’a baik sebelum maupun sesudah makan.
Doa sebelum makan:
Doa sebelum makan:
“Ya Allah, berkahilah untuk kami,
pada apa yang telah Engkau rizkikan kepada kami, dan periharalah kami dari api
neraka”(Al Hadist).
Doa sesudah makan:
“Segala puji bagi Allah yang telah
memberi makan dan minum kami, serta menjadikan kami orang-orang muslim”(HR. Abu
Dawud dan Tirmidzi).
3. Olahraga Sehat Ala Rasul
Olahraga merupakan kegiatan
menggerakan seluruh anggota tubuh secara teratur, sehingga otot-otot menjadi
kuat, persendian tidak kaku, dan aliran darah berjalan lebih lancar ke semua
jaringan dan organ-organ tubuh. Rasulullah SAW menganjurkan semua muslim
berolahraga secara rutin sebagai upaya untuk menjaga kesehatan dan kesegaran
jasmani. Sabda beliau: “Ajarilah anakmu (olahraga) berenang dan memanah”
(HR.Dailami).
Olahraga yang dilakukan secara rutin
dapat menunjang perkembangan jiwa. Meningkatkan ketrampilan dan pertumbuhan
badan.selain untuk menjaga stamina olahraga berfungsi untuk memperkuat daya
tahan tubuh, sehingga tidak mudah terserang penyakit.
Dalam keseharian, bila perjalanan
jarak pendek, Rasullah selalu berjalan kaki, yaitu dari rumah ke masjid, dari
masjid ke pasar dan dari pasar ke rumah-rumah sahabat. Bahkan beliau berjalan
kaki ketika mengunjungi makam pahlawan di Baqi sekitar tiga kilometer dari
pusat kota Madinah, baik pada waktu terik matahari maupun malam. Beliau tidak
suka hidup manja. Sebab ketika berjalan kaki keringat mengalir di sekjur badan,
pori-pori kulit terbuka dan peredaran darah berjalan nomal sehingga terhindar
dari penyakit jantung. Ingatlah mencegah itu lebih baik daripada mengobati.
4. Bersih Sehat Ala RasulullahBeliau senantiasa nampak rapi dan bersih walaupun pakaian
yang beliau miliki tak lebih dari dua salinan. Tak pernah ada bintik-bintik
hitam atau kuning pada sorbannya. Sedang gamisnya selalu putih bersih. Tiap
hari kamis atau jumat beliau mencukur rambut-rambut halus yang tumbuh di bagian
pipi. Kuku juga dipotong setiap pekan. Rambut yang panjang selalu tersisir rapi
pada waktu tertentu, beliau mengoleskannya dengan sejenis minyak wangi. Gigi
beliau putih dan berbaris rapi.
Beliau bersabda:
“Gosoklah gigimu berulang-ulang
sebab hal itu membersihkan mulut dan disukai Allah”
Rasulullah menggosok gigi bukan
hanya setelah bangun tidur tapi juga setiap habis makan dan setiap hendak
sholat. Pada hari jumat disunahkan untuk mandi sebelum pergi ke masjid. Nabi
bersabda:
“Mandi hari jumat adalah wajib bagi
setiap orang dewasa. Demikian pula menggosok gigi dan memakai harum-haruman”(HR
Muslim).
Bukan saja dikala hendak melakukan
sholat, diluar sholat pun setiap muslim harus memperhatikan kebersihan diri.
Rasulullah menjaga kebersihan bukan hanya karena ingin sehat tapi juga
merindukan kasih saying Allah.
5. Tidak Marah Ala Rasulullah
Suatu riwayat menceritakan bahwa
seorang untusan dari Bani Nadhir menemui Rasulullah untuk minta nasehat yang
pendek dan dengan melaksanakan nasehat pendek itu, ia ingin masuk surga
sehingga terlepas dari siksa neraka. Nabi memberi nasehat pendek.
“Jangan Marah”“Ulangi nasehatmu ya
Rasulullah!”“Jangan Marah”“Sekali lagi ya Rasulullah!”
“Jangan Marah”Siapa yang tidak pemarah hatinya aka tenteram, jika rasa marah tumbuh segeralah dihilangkan dengan :
“Jangan Marah”Siapa yang tidak pemarah hatinya aka tenteram, jika rasa marah tumbuh segeralah dihilangkan dengan :
- Merubah posisi, misalnya jika
marah timbul ketika sedang berdiri maka duduklah, jika sedang duduk maka
berbaringlah.
-Segeralah berwudhu dan mengerjakan
sholat sunah dua rakaat.
6. Taka Pernah Iri Hati Ala
Rasulullah
Iri hati adalah saudara kandung dari
buruk sangka. Misal, timbul kecemasan dan kegelisahan dalam diri seseorang jika
temannya memperoleh kehidupan yang lebih baik atau pangkat yang lebih tinggi.
Hati Rasulullah selalu tenteram dan tak pernah membenci siapapun. Beliau
bersabda:
“Tak kan masuk surga siapa pun yang
gemar memburuk-burukan nama orang lain”.(HR. Abu Dawud)
Hanya dalam dua hal unmat Islam
boleh bersikap iri. Sabda Rasulullah:
“Tak boleh bersikap iri kecuali
dalam dua hal. Pertama terhadap orang yang memiliki kekayaan dan
mempergunakannya untuk menegakkan yang haq. Kedua terhadap orang yang memiliki
pengetahuan dan rajin menyebarkannya pengetahuannya itu kepada orang banyak”
(HR.Bukhari)
Adanya keimanan dalam diri seseorang
akan memiliki sikap hidup ikhlas dan sabar. Kedua sikap hidup tersebut
merupakan kunci kebahagiaan. Hilangnya rasa ikhlas dan sabar. Kedua sikap hidup
tersebut merupakan kunci kebahagiaan. Hilangnya rasa ikhlas dan sabar akan
menyebabkan penyakit yang kita kenal dengan sebutan stres. Apabila stres telah
menghinggapi seseorang maka dia akan menjadi lemah yang akhirnya mudah
terserang penyakit. Wallahu a’lam bishawab.
Penulis:
N_besar ( Humas KAMMI KOMSAT Banjarbaru, kalsel)
0 komentar:
Posting Komentar