BANJARMASIN – Nasib etnis
muslim Rohingya Myanmar yang sangat memprihatinkan karena ditindas
pemerintahnya sendiri, memantik para aktivis muslim di Banjarmasin untuk
menggelar konser amal bertemakan "selamatkan Rohingya". Rencananya
konser amal akan digelar minggu depan di siring sungai depan Mesjid Sabilal
Muhtadin Banjarmasin.
Akan ada penampilan band akustik dan nasyid yang tujuannya untuk menggalang dana kemanusiaan untuk etnis muslim Rohingya.
"Insya Allah, kita akan menggelar konser amal-amalan minggu depan.
Walaupun sederhana dan tidak wah, kita ingin menunjukkan kepedulian kami terhadap muslim Rohingya," kata Muna Izzati, ketua panitia konser amal, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kalsel kemarin (5/8) pagi. Dengan konser amal tersebut, lanjutnya, diharapkan masyarakat Banjarmasin dan Kalsel pada khususnya dapat terpanggil untuk membantu etnis muslim Rohingya yang tertindas di negerinya sendiri.
Bahkan sekarang terpaksa melarikan diri sebagian ke Indonesia. "Mumpung masih Ramadan, sekalian beramal, juga sekalian mengajak masyarakat untuk turut membantu, dan tak menutup mata atas penindasan dan penganiayaan yang terjadi kepada saudara sesama muslim," urainya.
Sampai sekarang ia mengaku masih melakukan koordinasi dengan beberapa pihak terkait untuk kesuksesan rencana konser amal tersebut. Diantaranya mengumpulkan dan membuka kesempatan bagi anak muda yang mau menampilkan kebolehannya dalam bermusik dan lain-lain pada konser amal itu.
"Kalau tak ada halangan, kami berupaya agar konser amal ini bisa menjadi semacam launching pusat bantuan untuk Rohingya di Kalsel. Kita sudah ada kontak resmi dengan penyalur bantuan untuk Rohingya," kata Muna. Sampai sekarang, ujarnya, etnis muslim Rohingya masih merasakan ketidakadilan.
PBB pun mengatakan Rohingya sebagai Palestina Asia. Bahkan sebagian etnis Rohingya yang melarikan diri dan mengungsi ke Sumatera Utara serta Kepulauan Riau, masih merasakan trauma atas kekerasan yang mereka rasakan.
"Di sana pun masih terjadi penindasan, kita meminta pemerintah Indonesia segera mengeluarkan Myanmar dari keanggotaan ASEAN. Karena sudah melanggar HAM dan kemanusiaan. Indonesia punya perang penting sebagai ketua ASEAN," pungkasnya. (sip)
Akan ada penampilan band akustik dan nasyid yang tujuannya untuk menggalang dana kemanusiaan untuk etnis muslim Rohingya.
"Insya Allah, kita akan menggelar konser amal-amalan minggu depan.
Walaupun sederhana dan tidak wah, kita ingin menunjukkan kepedulian kami terhadap muslim Rohingya," kata Muna Izzati, ketua panitia konser amal, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kalsel kemarin (5/8) pagi. Dengan konser amal tersebut, lanjutnya, diharapkan masyarakat Banjarmasin dan Kalsel pada khususnya dapat terpanggil untuk membantu etnis muslim Rohingya yang tertindas di negerinya sendiri.
Bahkan sekarang terpaksa melarikan diri sebagian ke Indonesia. "Mumpung masih Ramadan, sekalian beramal, juga sekalian mengajak masyarakat untuk turut membantu, dan tak menutup mata atas penindasan dan penganiayaan yang terjadi kepada saudara sesama muslim," urainya.
Sampai sekarang ia mengaku masih melakukan koordinasi dengan beberapa pihak terkait untuk kesuksesan rencana konser amal tersebut. Diantaranya mengumpulkan dan membuka kesempatan bagi anak muda yang mau menampilkan kebolehannya dalam bermusik dan lain-lain pada konser amal itu.
"Kalau tak ada halangan, kami berupaya agar konser amal ini bisa menjadi semacam launching pusat bantuan untuk Rohingya di Kalsel. Kita sudah ada kontak resmi dengan penyalur bantuan untuk Rohingya," kata Muna. Sampai sekarang, ujarnya, etnis muslim Rohingya masih merasakan ketidakadilan.
PBB pun mengatakan Rohingya sebagai Palestina Asia. Bahkan sebagian etnis Rohingya yang melarikan diri dan mengungsi ke Sumatera Utara serta Kepulauan Riau, masih merasakan trauma atas kekerasan yang mereka rasakan.
"Di sana pun masih terjadi penindasan, kita meminta pemerintah Indonesia segera mengeluarkan Myanmar dari keanggotaan ASEAN. Karena sudah melanggar HAM dan kemanusiaan. Indonesia punya perang penting sebagai ketua ASEAN," pungkasnya. (sip)
0 komentar:
Posting Komentar